Lebih dari mendekorasi ruangan, desain interior adalah perpaduan estetika dan fungsi yang memenuhi kebutuhan masa kini. Dengan dunia yang terus menuntut inovasi dan personalisasi, prospek kerja desain interior juga turut berkembang.
Profesi ini menggabungkan seni, teknologi, dan psikologi. Kamu akan secara nyata memengaruhi bagaimana pengguna merasakan dan berinteraksi dengan ruang mereka. Mari cari tahu lebih lanjut tentang ilmu yang satu ini!
Apa Itu Desain Interior?
Seni dan ilmu mengatur ruang – itu adalah definisi sempit dari desain interior. Memiliki ilmu ini juga berarti kamu bisa menciptakan lingkungan yang fungsional, mendukung produktivitas, dan nyaman, namun juga estetis.
Relevansi profesi ini dalam industri sangat besar. Kenapa? Permintaan akan ruang yang indah, efisien, dan sustainable meningkat, sehingga profesi desainer interior memiliki prospek yang baik.
Untuk berjaya di bidang ini, kreatif saja tidak cukup. Kamu harus memiliki pemahaman mendalam tentang warna dan bahan. Desainer juga sebaiknya menguasai penggunaan perangkat lunak desain serta kemampuan komunikasi dan manajemen proyek.
Agar kamu bisa mendapatkan semua itu, sebaiknya kamu menempuh edukasi formal dan mengikuti praktik magang. Dengan begitu kreativitas akan terus terasah dan kamu memahami tren terkini di dunia desain.
Gelar Sarjana Desain Interior
Memiliki gelar sarjana di bidang desain interior tidak hanya membedakan kamu dari mereka yang melakukannya dengan autodidak. Namun, kamu juga memiliki kualitas berikut:
Pencipta estetika ruang yang memahami sustainability, efisiensi energi, dan kenyamanan pengguna.Gelar sarjana membekali dengan teori desain terkini, penggunaan teknologi desain seperti software 3D, serta pemahaman tentang material dan tren desain yang berkelanjutan.Mendapatkan pendidikan formal dan lulus sebagai sarjana di bidang desain interior juga membekali lulusannya bagaimana menjembatani teori dan praktik lapangan. Kamu bahkan berkesempatan magang di konsultan untuk memperkaya pengalaman.
Lebih dari apa pun, mengejar pendidikan formal – meskipun dalam bidang seni – memberikanmu nilai tambah. Kamu memiliki tabungan ilmu pengetahuan dan teori yang lebih banyak.
Sehingga, kamu juga punya banyak bekal yang bisa kamu terapkan di praktik lapangan nyata. Belajar teori secara formal, di sisi lain, memberikanmu insight dan sudut pandang baru dalam berpikir.
Jurusan Desain Interior di Telkom University
Apakah bisa kuliah sambil kerja? Bukankah prosesnya sulit dan melelahkan?
Mempelajari bidang ilmu ini juga membuka karir menjanjikan ke berbagai pintu, tidak hanya desainer interior maupun konsultan ruang saja. Kamu akan banyak belajar tentang:
Estetika, di mana keindahan sebaiknya tetap fungsional dan mendukung keberlanjutan.Fungsi ruang sesuai dengan peruntukannya. Ini juga menuntut kamu untuk selalu well-informed dengan tren desain saat ini, baik untuk hunian, bangunan komersial, maupun konservasi.Kamu juga akan belajar mengoperasikan software desain terkini untuk menuangkan ide-ide kreatif.
Selain aspek-aspek di atas, mahasiswa desain interior sudah terpapar pengetahuan material dan proses sehingga mereka cukup peka terhadap bagaimana membuat suatu produk.
Telkom University membuka program studi yang membekali mahasiswanya dengan skill dan knowledge relevan untuk bersaing di bidang desain interior.
Berada di bawah Fakultas Industri Kreatif, program Desain Interior Telkom University menawarkan peminatan di bidang interior dan arsitektur nusantara, teknologi digital, dan desain eksperimental.
Sebagai salah satu jurusan Desain Interior terbaik – dibuktikan dengan akreditasi A – kampus ini menawarkan program pendidikan selama 8 semester. Lulusannya bisa berkecimpung di berbagai bidang, seperti visualizers, spatial designer, visual merchandiser, dan lain sebagainya.
Lebih dari apa pun, pekerjaan desain interior tidak melulu soal dekorasi rumah.
Prospek Karier dan Gaji
Prospek karier bidang yang satu ini sangat cerah. Tidak heran juga kalau gaji desain interior lumayan menjanjikan.
Rata-rata, gaji di Indonesia berkisar antara Rp3.000.000 – Rp8.000.000 per bulan, tergantung di mana kamu bekerja dan posisi kamu di perusahaan. Sementara itu, di Amerika Serikat bisa mencapai USD 89.000 per tahun.
Namun, perlu kamu ingat bahwa angka-angka ini dipengaruhi oleh banyak aspek, seperti pengalaman, kualifikasi, dan besaran proyek. Maka dari itu, jangan bosan untuk memperluas jaringan profesional dan jangan ragu untuk bekerja sebagai freelancer untuk proyek-proyek yang lebih menantang namun fleksibel.
Hal lain yang perlu kamu pertimbangkan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan digitalisasi. Sekarang, sebagian besar desainer harus terbiasa dengan aplikasi e-design. Selain untuk efektivitas biaya, jalan ini terbukti memenuhi ekspektasi klien.
Jangan lewatkan kesempatan mengembangkan potensi terbaik di bidang desain interior dengan Telkom University. Daftar langsung dan raih prospek kerja desain interior yang gemilang. #RaihMasaDepanmu dengan memilih pendidikan yang tepat!